MANAJEMEN PESERTA DIDIK dalam MENGHADAPI KREATIVITAS ANAK

Penulis : Khumaidi Tohar

Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Fakta-fakta dilapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik. Padahal Kreativitas disamping bermanfaat untuk pengembangan diri anak didik juga merupakan kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan, menilai dan meguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubahnya dan mengujinya lagi sampai pada akhirnya menyampaikan hasilnya. Dengan adanya kreativitas yang diimplementasiakan dalam sistem pembelajaran, peserta didik nantinya diharapkan dapat menemukan ide-ide yang berbeda dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehingga ide-ide kaya yang progresif dan divergen pada nantinya dapat bersaing dalam kompetisi global yang selalu berubah.

Perkembangan anak didik yang baik adalah perubahan kualitas yang seimbang baik fisik maupun mental. Tidak ada satu aspek perkembangan dalam diri anak didik yang dinilai lebih penting dari yang lainnya. Oleh karena itu, teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh psikolog asal Amerika Serikat, Gardner dinilai dapat memenuhi kecenderungan perkembangan anak didik yang bervariasi.

Penyelenggaraan pendidikan saat ini harus diupayakan untuk memberikan pelayanan khusus kepada peserta didik yang mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat diarahkan menjadi lebih baik.

Muhibbin Syah menjelaskan bahwa akar kata dari pendidikan adalah "didik" atau "mendidik" yang secara harfiah diartikan memelihara dan memberi latihan. Sedangkan "pendidikan", merupakan tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pelatihan dan pengajaran. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan tidak dapat lepas dari pengajaran. Kegiatan dari pengajaran ini melibatkan peserta didik sebagai penerima bahan ajar dengan maksud akhir dari semua hal ini sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang no. 20 tentang sisdiknas tahun 2003; agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam pendidikan, peserta didik merupakan titik fokus yang strategis karena kepadanyalah bahan ajar melalui sebuah proses pengajaran diberikan. Sebagai seorang manusia menjadi sebuah aksioma bahwa peserta didik mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, mereka unik dengan seluruh potensi dan kapasitas yang ada pada diri mereka dan keunikan ini tidak dapat diseragamkan dengan satu aturan yang sama antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain, para pendidik dan lembaga sekolah harus menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka. Keunikan yang terjadi pada peserta didik memang menimbulkan satu permasalahan tersendiri yang harus diketahui dan dipecahkan sehingga pengelolaan murid (peserta didik) dalam satu kerangka kerja yang terpadu mutlak diperhatikan, terutama pertimbangan pada pengembangan kreativitas, hal ini harus menjadi titik perhatian karena sistem pendidikan memang masih diakui lebih menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan kreatif peserta didik. Hal ini terjadi dari konsep kreativitas yang masih kurang dipahami secara holistic, juga filsafat pendidikan yang sejak zaman penjajahan bermazhabkan azas tunggal seragam dan berorientasi pada kepentingan-kepentingan, sehingga pada akhirnya berdampak pada cara mengasuh, mendidik dan mengelola pembelajaran peserta didik.

Kebutuhan akan kreativitas tampak dan dirasakan pada semua kegiatan manusia. Perkembangan akhir dari kreativitas akan terkait dengan empat aspek, yaitu: aspek pribadi, pendorong, proses dan produk. Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya.Kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan mengujinya. Proses kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan (motivasi intristik) maupun dorongan eksternal. Motivasi intrinstik ini adalah intelegensi, memang secara historis kretivitas dan keberbakatan diartikan sebagai mempunyai intelegensi yang tinggi, dan tes intellejensi tradisional merupakan ciri utama untuk mengidentifikasikan anak berbakat intelektual tetapi pada akhirnya hal inipun menjadi masalah karena apabila kreativitas dan keberbakatan dilihat dari perspektif intelejensi berbagai talenta khusus yang ada pada peserta didik kurang diperhatikan yang akhirnya melestarikan dan mengembang biakkan Pendidikan tradisional konvensional yang berorientasi dan sangat menghargai kecerdasan linguistik dan logika matematik. Padahal, Teori psikologi pendidikan terbaru yang menghasilkan revolusi paradigma pemikiran tentang konsep kecerdasan diajukan oleh Prof. Gardner yang mengidentifikasikan bahwa dalam diri setiap anak apabila dirinya terlahir dengan otak yang normal dalam arti tidak ada kerusakan pada susunan syarafnya, maka setidaknya terdapat delapan macam kecerdasan yang dimiliki oleh mereka.

Salah satu cara dalam memecahkan masalah ini adalah pengelolaan pelayanan khusus bagi anak-anak yang punya bakat dan kreativitas yang tinggi, hal ini memang telah diamanatkan pemerintah dalam undang-undang No.20 tentang sistem pendidikan nasional 2003, perundangan itu berbunyi " warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus".

Pengertian dari pendidikan khusus disini merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan-pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pada akhirnya memang diperlukan adanya suatu usaha rasional dalam mengatur persoalan-persoalan yang timbul dari peserta didik karena itu adanya suatu manajemen peserta didik merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Siswa berbakat di dalam kelas mungkin sudah menguasai materi pokok bahasan sebelum diberikan. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar keterampilan dan konsep pembelajaran yang lebih maju. Untuk menunjang kemajuan peserta didik diperlukan modifikasi kurikulum. Kurikulum secara umum mencakup semua pengalaman yang diperoleh peserta didik di sekolah, di rumah, dan di dalam masyarakat dan yang membantunya mewujudkan potensi-potensi dirinya. Jika kurikulum umum bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan pada umumnya, maka saat ini haruslah diupayakan penyelenggaraan kurikulum yang berdiferensi untuk memberikan pelayanan terhadap perbedaan dalam minat dan kemampuan peserta didik. Dalam melakukan kurikulum yang berbeda terhadap peserta didik yang mempunyai potensi keberbakatan yang tinggi, guru dapat merencanakan dan menyiapkan materi yang lebih kompleks, menyiapkan bahan ajar yang berbeda, atau mencari penempatan alternatif bagi siswa. Sehingga setiap peserta didik dapat belajar menurut kecepatannya sendiri.

Dalam paradigma berpikir masyarakat Indonesia tentang kreativitas, cukup banyak orangtua dan guru yang mempunyai pandangan bahwa kreativitas itu memerlukan iklim keterbukaan dan kebebasan, sehingga menimbulkan konflik dalam pembelajaran atau pengelolaan pendidikan, karena bertentangan dengan disiplin. Cara pandang ini sangatlah tidak tepat. Kreativitas justru menuntut disiplin agar dapat diwujudkan menjadi produk yang nyata dan bermakna. Displin disini terdiri dari disiplin dalam suatu bidang ilmu tertentu karena bagaimanapun kreativitas seseorang selalu terkait dengan bidang atau domain tertentu, dan kreativitas juga menuntut sikap disiplin internal untuk tidak hanya mempunyai gagasan tetapi juga dapat sampai pada tahap mengembangkan dan memperinci suatu gagasan atau tanggungjawab sampai tuntas.

Masa depan membutuhkan generasi yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam era yang semakin mengglobal. Tetapi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia saat ini belum mempersiapkan para peserta didik dengan kemampuan berpikir dan sikap kreatif yang sangat menentukan keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah.

Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini dirasakan merupakan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam masa pembangunan dan era yang semakin mengglobal dan penuh persaingan ini setiap individu dituntut untuk mempersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan. Oleh karena itu, pengembangan potensi kreatif yang pada dasarnya ada pada setiap manusia terlebih pada mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa perlu dimulai sejak usia dini, Baik itu untuk perwujudan diri secara pribadi maupun untuk kelangsungan kemajuan bangsa.

Dalam pengembangan bakat dan kreativitas haruslah bertolak dari karakteristik keberbakatan dan juga kreativitas yang perlu dioptimalkan pada peserta didik yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Motivasi internal ditumbuhkan dengan memperhatikan bakat dan kreativitas individu serta menciptakan iklim yang menjamin kebebasan psikologis untuk ungkapan kreatif peserta didik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

Merupakan suatu tantangan bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia untuk dapat membina serta mengembangkan secara optimal bakat, minat, dan kemampuan setiap peserta didik sehingga dapat mewujudkan potensi diri sepenuhnya agar nantinya dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pembangunan masyarakat dan negara. Teknik kreatif ataupun taksonomi belajar pada saat ini haruslah berfokus pada pengembangan bakat dan kreativitas yang diterapkan secara terpadu dan berkesinambungan pada semua mata pelajaran sesuai dengan konsep kurikulum berdiferensi untuk siswa berbakat. Dengan demikian diharapkan nantinya akan dihasilkan produk-produk dari kreativitas itu sendiri dalam bidang sains, teknologi, olahraga, seni dan budaya.

http://forum.um.ac.id/index.php?topic=9001.0
Posting muqadimah
02.39 | Author: hiji deui
Hiji Deui....

Hai sadayana... hiji deui buka blog nich semoga dapat membantu untuk nambah memori dalem pikiran agan agan nih...
1. The Million Dollar Laptop


Pencipta barang-barang mewah yang dibuat berdasarkan pesanan di Inggris, Luvaglio, telah menciptakan laptop pertama seharga jutaan dolar. Itulah laptop mewah pertama yang akan dijual. Saat ini rincian lengkap tentang laptop ini belum dirilis, tetapi telah diketahui bahwa Luvaglio memasukkan layar selebar 17″ dengan lampu LED yang dirancang khusus anti-glare coating reflektif untuk menghasilkan gambar yang jelas dan lebih terang, 128GB Solid State Disk dan sebuah slot untuk drive loading Blue-Ray. Ada sebuah perangkat pembersih layar terintegrasi dan berlian dengan warna yang sangat langka yang juga berfungsi sebagai tombol power sekaligus sebagai pengidentifikasi keamanan.

2. Orkin’s Rolltop



Desain laptop Orkin Rolltop yang pasti akan menjadi salah satu item dalam daftar “must-have” yang paling aneh. Mengapa kita katakan demikian? “Notebook” ini hadir dengan layar OLED yang fleksibel yang juga mengakomodir layar sentuh bagi mereka yang tergila-gila dengan iPhone. Ketika laptop sepenuhnya bergulir keluar, tampil sebuah layar datar 17″ di bagian akhir gulungan yang juga dapat dilipat menjadi tablet 13″ jika diperlukan. Laptop ini belum diketahui apakah dapat berfungsi dengan kekuatan nirkabel atau tidak, tetapi tampaknya seolah-olah setelah dilepas, laptop ini akan terus berdiri dengan tablet’s stylus, power adapter dan USB port.

03. Datamancer’s Steampunk Laptop


Laptop Steampunk dari Datamancer ini mungkin tampak seperti kotak musik Victorian, tapi di dalam kerajinan tangan yang rumit ini terdapat Hewlett-Packard ZT1000 yang menjalankan program Windows XP dan Ubuntu Linux. Laptop ini menampilkan sebuah rangkaian yang rumit dari bagian-bagian sebuah jam di bawah layar kaca, dihiasi aksen ukiran berlapis kuningan, cakar kaki, sebuah keyboard dan mouse dari tembaga antik, bantalan pergelangan tangan dari kulit, dan kartu jaringan nirkabel yang disesuaikan. Untuk mengaktifkan laptop ini diperlukan kunci antik berlekuk-lekuk dengan cara menggerakkan bagian-bagian dari jam tua yang saling berhubungan.

04. Thinkpad Reserve edition



Ketika IBM menyerahkan semua divisi laptop mereka ke Lenovo, banyak orang takut bahwa desain Thinkpad klasik akan kehilangan arah, tetapi mereka keliru. Sebagian besar orang justru terkesima dengan desain baru yang telah disempurnakan.

05. Ergonomic Dual Screen Split Keyboard Laptop


Dengan desain ergonomis laptop ini terlihat sangat cantik. Laptop ergonomis ini dilengkapi dengan dua layar dengan keyboard yang terbagi dua yang memungkinkan penggunanya lebih leluasa dalam menggunakan jari jemarinya. Di bawah keyboard tersebut tersembunyi sebuah layar yang bekerja selaras dengan layar utama sehingga pengguna tinggal melakukan ‘drag and send’ untuk membuka program atau jendela baru. Selain itu, layar tersebut merupakan layar sentuh yang dapat digunakan untuk mencatat atau bahkan membuat sketsa di permukaan layar. Hal ini membuat laptop ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga pelukis dan desainer.

06. HP Girly Laptop


Kaum hawa menginginkan perhatian ekstra tidak hanya dari pasangannya tetapi juga dari gadget canggih dan bahkan laptop yang paling keren dan banyak peminatnya, seperti konsep laptop HP ini yang dibuat khusus untuk para wanita. Setiap desain yang dibuat oleh Nikita Buyanov memiliki set sendiri yang spesifik yang akan memanjakan seorang gadis agar mereka terlihat berkelas, gaya, trendi dan bahkan menyediakan pendukung tambahan sesuai kepribadiannya. Sayangnya, laptop ini belum benar-benar diproduksi, tapi jika ada cukup banyak peminat, mungkin tahun depan HP akan memproduksi model feminin yang dibuat khusus untuk wanita.

07. Canova’s Dual-Screen Laptop


Laptop Dual Touch Screen dari Canova merupakan laptop tercanggih yang diperuntukkan bagi para pekerja kreatif. Laptop ini memiliki display ganda dengan layar sentuh yang sensitif, buku gambar, skor musik, kertas grafik, pena elektronik dan perangkat keras khusus untuk mendukung kelancaran fungsinya. Sayangnya, laptop ini hanya dijual di Italia dan Australia.

08. Fujitsu’s DJ Laptop


Laptop DJ Fujitsu memiliki layar LCD utama 20-inch yang dengan mudah ditutup hanya dengan melipatnya untuk mengaktifkan fungsi turntable. Anda dapat mengakses fungsi ini dengan menggunakan layar sentuh yang sensitif di bagian luar. Laptop ini memungkinkan Anda menelusuri semua trek favorit Anda sama seperti pada turntable vinyl.

09. TYPE-N01 Emergency Laptop


EC telah bekerja sama dengan Takara untuk menciptakan mesin yang diakui para ilmuwan gila. Dengan stiker token, label, dan bahkan wallpaper, perangkat ini sangat mirip dengan yang terlihat di sekitar laboratorium Duke Nukem. Bawah fasad adalah laptop LaVie G tipe L dengan layar 15.4-inch. Di bagian samping terdapat “Tombol Darurat”, yang segera menonaktifkan mesin bila ada penyusup yang mengaksesnya. Laptop TYPE-no1 ini diluncurkan pada 2006 sebanyak 300 unit dengan biaya pembuatan hingga ¥ 174.510 ($ 1.476).

10. 2015 Compenion Laptop


Felix Schmidberger mendesain sebuah laptop untuk tahun 2015 dengan layar sentuh OLED. Anda dapat langsung bekerja di layar sentuh tersebut seperti halnya saat Anda menggunakan UMPC atau pda. Seluruh layar adalah slider, karena dapat digeser ke depan untuk mendapatkan layar sentuh OLED kedua di bawah, di mana Anda dapat memakainya sebagai keyboard atau alat pengontrol yang memungkinkan Anda bekerja dengan 2 monitor.